Dari tren TikTok hingga kesadaran akan keberlanjutan, kebangkitan Blackberry bukan sekadar fase aneh. Ini mencerminkan gerakan yang lebih besar—dorongan untuk detoks digital, nostalgia mode, dan kecintaan terhadap teknologi yang terasa nyata. Mari kita telusuri alasan di balik obsesi Gen Z terhadap teknologi lawas ini dan bagaimana Blackberry menjadi ikon baru di tahun 2025.
Kepuasan Taktis: Mengapa Gen Z Menyukai Keyboard Fisik Lagi
Di dunia digital yang dipenuhi layar sentuh, ada sesuatu yang memuaskan dari bunyi “klik-klak” keyboard fisik—yang menjadi ciri khas Blackberry. Bagi Gen Z yang tumbuh dengan layar kaca dan keyboard virtual, sensasi mengetik secara nyata menawarkan pengalaman sensorik yang segar.
Menurut Pew Research, Gen Z menghabiskan waktu di perangkat digital lebih banyak dibanding generasi sebelumnya. Ironisnya, hal ini justru memicu keinginan untuk berinteraksi secara fisik dengan teknologi—semacam perlawanan terhadap kelelahan akibat scrolling tanpa akhir. Keyboard fisik Blackberry memberi rasa kontrol dan niat yang lebih kuat dalam berkomunikasi digital.
Di TikTok, banyak kreator memamerkan Blackberry dalam sketsa, video gaya hidup, hingga konten “isi tas tech retro”. Para pengguna menyoroti bagaimana mengetik terasa lebih niat dan tidak mudah tergelincir oleh “autocorrect disaster”. Influencer seperti @TechTieDye dan @RetroKristy bahkan mendapatkan ratusan ribu pengikut dengan membagikan perjalanan detoks digital mereka bersama Blackberry vintage.
Detoks Digital dan Pengendalian Layar: Blackberry Sebagai Pernyataan Minimalis
Beberapa tahun terakhir, Gen Z semakin memprioritaskan kesehatan mental dan keseimbangan digital. Studi dari Mental Health Foundation tahun 2023 menunjukkan bahwa 57% anak muda secara aktif mencari cara untuk mengurangi waktu layar.
Di sinilah Blackberry masuk. Dengan keterbatasan aplikasi media sosial, perangkat ini justru menjadi pelindung alami dari distraksi digital. Tidak didesain untuk konsumsi konten tanpa henti, Blackberry menarik bagi mereka yang ingin kembali fokus. Banyak Gen Z kini menggunakan Blackberry sebagai ponsel sekunder—khusus untuk telepon, SMS, jadwal, dan catatan.
Anna, mahasiswa berusia 22 tahun dari Toronto, berbagi: “Saya pakai Blackberry Curve saat kuliah. Membantu saya tetap fokus dan menghindari godaan scrolling. Saat akhir pekan, saya kembali ke ponsel utama untuk bersosialisasi.”
Simpel tapi kuat, Blackberry membantu penggunanya menetapkan batas digital dengan sengaja, tanpa benar-benar putus koneksi. Meskipun BBM telah tiada, pengalaman minimalisnya masih hidup dalam mode offline.
Mode Bertemu Teknologi: Desain Retro Mendapat Panggung Baru
Lebih dari sekadar fungsi, Blackberry kini muncul sebagai pernyataan mode. Budaya fashion Gen Z gemar memadukan barang vintage dengan tampilan modern, dan bentuk khas Blackberry cocok dengan gaya ini. Siluet tegas, aksen metalik, dan suara startup yang ikonik menciptakan kesan “retro futuristik” yang estetis dan menarik perhatian.
Brand fashion ternama Marc Jacobs bahkan menghadirkan aksesori berbentuk Blackberry dalam koleksi bertema Y2K. Sementara brand apparel seperti Chokehold Studios dan Tekstarter mendesain pakaian dengan kantong khusus untuk estetika ponsel vintage.
Di media sosial, photoshoot dengan Blackberry sebagai properti utama makin ramai—sering dipadukan dengan celana cutbray, kacamata mini, dan jepit rambut claw clip. Tagar #BlackberryCore sudah mencapai lebih dari 24 juta views di TikTok dan terus bertambah.
Privasi dan Keamanan: Fokus Baru Bagi Generasi Tech-Savvy
Walaupun Gen Z sangat online, mereka juga sangat sadar privasi. Setelah tumbuh dalam era kebocoran data dan pelacakan iklan, banyak yang kini memprioritaskan keamanan informasi pribadi.
Meskipun OS asli Blackberry dengan enkripsi PGP sudah tak digunakan lagi, asosiasi merek ini dengan keamanan komunikasi tetap kuat. Beberapa pengguna bahkan memodifikasi perangkat lama untuk menjalankan sistem alternatif seperti Priv atau Lineage OS demi menjaga privasi.
Influencer teknologi Clara Gonzalez (@CypherKid) menyebutkan bahwa ia menggunakan Blackberry Bold 9900 sebagai perangkat komunikasi aman: “Dengan minimnya aplikasi dan fitur pelacak, saya merasa lebih aman. Plus, baterainya tahan lama banget!”
Ini bukan hanya ide semata. Survei dari Norton LifeLock tahun 2024 menunjukkan bahwa 68% responden Gen Z lebih memilih ponsel yang aman ketimbang yang punya kamera canggih. Blackberry cocok dengan kebutuhan ini.
Perbandingan Blackberry dengan Smartphone Modern
Fitur | Blackberry | Smartphone Modern |
---|---|---|
Pengalaman Mengetik | Keyboard fisik dengan feedback nyata | Layar sentuh, rawan autocorrect |
Aplikasi Sosial Media | Terbatas atau tidak didukung | Terintegrasi penuh, adiktif |
Daya Tahan Baterai | 2–5 hari | 1 hari rata-rata |
Privasi | Tinggi—minim pelacakan | Rendah—berbasis iklan |
Faktor Gaya | Unik & retro | Umum & seragam |
Tanya Jawab: Blackberry di Tahun 2025
T: Apakah Blackberry masih bisa digunakan di tahun 2025?
J: Ya, meskipun layanan asli seperti BBM sudah dihentikan, banyak model masih bisa dipakai dengan SIM GSM, aplikasi dasar, telepon, SMS, dan WiFi.
T: Apakah Blackberry cocok untuk detoks digital?
J: Sangat cocok. Dengan sedikit dukungan aplikasi adiktif, Blackberry menjadi alat yang efektif untuk tetap fokus.
T: Model mana yang paling populer?
J: Blackberry Bold 9900, Curve 8520, dan Passport banyak diminati karena desain kompak, stylish, dan keandalannya.
T: Di mana bisa beli Blackberry bekas?
J: Situs seperti eBay, Swappa, StockX, dan toko teknologi vintage menyediakan unit refurbished yang layak. Pastikan memilih yang unlocked dan kompatibel dengan GSM.
T: Apakah Blackberry akan kembali sebagai brand?
J: Belum ada peluncuran resmi dari Blackberry, namun komunitas pengguna dan modifikasi terus hidup dan aktif.
Penutup: Ketika yang Lama Menjadi Tren Baru
Di dunia yang selalu mengejar teknologi terbaru, kebangkitan Blackberry di tangan Gen Z adalah pengingat bahwa kemajuan tidak selalu berarti meninggalkan masa lalu. Dari keyboard fisik dan keamanan komunikasi hingga gaya hidup yang lebih sadar, tren ini mencerminkan nilai-nilai baru generasi muda.
Gen Z tidak sekadar meromantisasi masa lalu—mereka sedang membentuk masa depan yang lebih berisi dan bernuansa. Blackberry bukan hanya perangkat; ia telah menjadi simbol keseimbangan, identitas, dan penggunaan teknologi yang penuh kesadaran.
Jika Anda merasa jenuh dengan notifikasi tanpa henti dan ingin mengubah kebiasaan digital Anda, mungkin sudah saatnya mencoba Blackberry. Anda tidak butuh smartphone paling canggih untuk menjadi produktif—cukup perangkat yang sesuai dengan nilai Anda.
Kebangkitan Blackberry adalah pengingat: vintage bukan berarti usang. Ia berarti telah teruji, dipercaya, dan siap untuk dimaknai ulang. Jadi, siapkah Anda menjalani hidup modern yang lebih intentional—dengan sentuhan masa lalu?